Passion and Spirit

Passion and Spirit
Antara nyata dan maya

Selasa, 20 Agustus 2013

Kekuatan Kaskus Bagi Para Pencari Kerja

Memasuki dunia "pengangguran" setelah lulus kuliah/sekolah merupakan hal wajar. Di sini lah awal mula tantangan hidup yang sebenarnya. Istilah "jobseeeker" tak bisa dihindari lagi. Suka dan duka terjadi, manis dan pahit dialami, penuh tantanga, emosi, greget, usaha, dah lengkap dah dialami pas menjadi jobseeker. Banyak pengalaman seru dan unik terjadi.


Disini aku mau cerita tentang manfaat kaskus bagi pencari kerja (bisa positif, bisa negatif, tergantung bagaimana ente-ente melihat nya gan~ :D ). Tau kan situs kaskus ?? Forum terbesar di Indonesia. Yang gak tau, lihat DI SINI gan. Atau klik gambar logo di bawah.

Logo KasKus

Aku tidak berniat provokatif atau propaganda dalam penulisan entry ini. Hanya sekedar share pengalaman pribadi. Pertimabangan tiap pribadi, tetap saja kembali ke arah pribadi masing-masing. Jadi, jangan terlalu diambil pikir / hati atau malah jadi pusing trus bunuh diri. :bata:

Di saat kita mau nglamar kerja di suatu posisi yang disediakan oleh suatu perusahaan, sebut saja PT. Maju Gak Kena Mundur Kena Lalayeyeye, mungkin saja kita tidak tahu dengan jelas tentang posisi tersebut. Sekalipun pas ndaftar kita udah cari tau, pas proses seleksi kita dikasih company profile (maybe), atau pas tengah-tengah seleksi / wawacara kita udah tanya sama Pak HRD atau yang lainnya. Hal itu aku rasa belum cukup, karena menurutku hal itu masih belum memperlihatkan atau merepresentasikan kondisi nyata di lapangannya kayak apa. Bisa saja kan Pak HRD atau yang lainnya itu bercerita yang baik-baik saja.
Karena aku pernah mengalami serupa, pas mau daftar perusahaan PT. Maju Gak Kena Mundur Kena Lalayeyeye dengan posisi yang sebenernya bisa dibilang cukup mapan. Posisi yang banyak dicari oleh para jobseeker. Semua nampak baik-baik saja awalnya, udah tau jobdesk nya dari mbak-mbak yang nge-follow up aku, udah di kasih tawaran gaji, penempatan, ya tinggal acc dari aku nya saja. Tapi jujur, aku sebenernya rada buta dengan detail nyata nya di lapangan.

Dari situlah awal mula iseng-isengku buka kaskus, ndaftar kaskus, dan buka thread (aku lebih suka ketik "trit" ya) tentang PT. Maju Gak Kena Mundur Kena Lalayeyeye dan kalau bisa di posisi yang sama denganku. Alhasil ketemu dan SHOCK. Apa yang agan-agan dan aganwati-aganwati share disana tentang posisi kerja itu bener jauh dari apa yang dibilang oleh mbak HRD yang dulu kasih tau saya. Bener-bener bikin shock, seolah-olah banyak pahitnya. Turn over gedhe lah, standard kerja yang bisa tiba-tiba berubah lah, dan sebagainya. Padahal PT. PT. Maju Gak Kena Mundur Kena Lalayeyeye bisa dibilang bukan perusahaan kecil-kecilan, karena sudah meliputi seluruh nusantara tercinta Indonesia Raya ini.
Emang sih, beberapa post di Kaskus bilang bagus, tapi paling nggak ada 70-80% bilang di situ suram, 10% neral dari orang yang cuma bijak (dan sok bijak) yang gak tahu-menahu, dan 10-20% sisanya opini yang bilang "baik-baik" saja.

Pengalamanku yang serupa dengan atas pun terjadi juga pas mau daftar PT. Kalau Naik Motor Jangan Sambil Telepon Nanti Nabrak Lho. Miriplah sama kasus di atas. Nglamar kerja, seleksi, dan coba iseng nanya di KasKus, dan SHOCK. Sama. :D

Buat aku sih, kerja berat gak ada masalah, penempatan dimana saja gak masalah. Asal kerja'an berat itu layak dengan imbalannya (kagak random) dan ngehargain karyawannya yang terpenting. Masalah bonus atau gaji bisa datang, asal prestasi karyawannya, buat aku sih gak masalah, malah cukup fair.

Yak, ending note di entry ini. Buat kalain para jobseeker, yang mau ngelamar di suatu posisi di suatu perusahaan tertentu, bisa deh coba tanya agan-agan atau aganwati-aganwati di KasKus yang udah punya pengalaman di situ. Bukan sebagai bahan mempengaruhi, tapi bisa deh sebagai bahan pertimbangan.
Yak, kembali ke prolog di atas, masalah ini, kembali ke pribadi masing-masing ya, tiap orang pasti punya durability yang berbeda-beda terhadap suatu masalah.

Sekian ~ dan GOOD LUCK !!!
NB : Jangan di bata ya gan, kalau berkenan, kasih cendol aja. :D
»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 17 Agustus 2013

Upacara Hari Kemerdekaan

Entri ini tak lebih dari sekedar curhat belaka. Aktivitas ku di hari Sabtu, 17 Agustus 2013. Hari yang, tak lain dan tak bukan adalah Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT-RI) ke-68. Dirgahayu Indonesia !!! MERDEKAA !!!


Hari kemerdekaan, identik dengan yang namanya upacara bendera.
Aku lupa, kapan aku trakir kali upacara bendera, apalagi upacara 17'an. Kelas XII SMA mungkin ?? Dah lama banget yak... Wkwkwk~
*ketauan udah tua*

Sekarang dah lulus kuliah, pasti males banget ikut upacara yang diadain pemerintah. Entah upacara terbuka, atau yang buat suatu organsasi. Boro-boro yang udah lulus kuliah, yang kerja (di luar instansi pemerintah) atau yang masih kuliah saja pasti [kebanyakan] pada gak ikut upacara.

Panas-panas dan lain-lain.

Banyak keluhannya pasti. Dengan catatan mengenyampingkan makna dari upacara tersebut, dan diluar pembahasan maslaah nasionalisme dan patriotisme, pasti kebanyakan pada malas upacara.
So do I... Hohoho~ *terlalu jujur*

Tapi tahun ini gue upacara. Gak percaya ?? Ada photonya lho !!
Ada bukti nya nih :
 Saat upacara (cyber ceremony) - aku ada di tengah2 barisan ^0^

Wkwkwk~
That's right !!
Cuma ikut event di game RO (pasti dah pada tau), tapi private server. Maen UniteRO Reborn ps, yang mau ikut maen, bisa liat web nya : DI SINI --> pilih server Aphrodite yak ^o^
Bisa download sendiri, atau minta gratis sama GM nya.

Event nya agak lama, nunggunya. Upacara setengah jam, dan berharap dapet item bagus. Tapi ternyata, item yang bagus tapi biasa aja. Baret Kemerdekaan --> efek : Auto-Frenzy, HP -30%, Menerima damage lebih besar 10% dari Demi Human. :palu:

Malah ngomongin game.... Wkwkwkwk~
Ya sudahlah... Disini aku cuma mau curhat : HOREEE ~ Aku akhirnya ikut upacara lagi !!

MERDEKA !!! MERDEKA !!!!

Tuuu~ gue ada di tengah2 barisan (bisa dilihat dari HP-SP bar ku, nick : Tetsuya Kuroko)
»»  Baca Selengkapnya...

Jumat, 16 Agustus 2013

Malam Tirakatan Kemerdekaan RI

16 Agustus 2013. Tak terasa, ini adalah malam sebelum hari kemerdekaan. Yang biasa dikenal dengan, malam tirakatan. Besok adalah hari kemerdekaan Indonesia ke 68.

HUT RI ke-68 (gambar dari kdri.web.id)

Apa sih sebenernya arti penting dari malam tirakatan ini ??
Apakah malam dimana kita semua bersenang-senang ?? Masuk ke dalam hiruk pikuk acara di desa / kampung ?? Malam penuh euforia ?? Malam penuh hiburan-hiburan dan pentas seni ?? Malam dimana anak kecil menanti-nanti namanya dipanggil karena memenangkan sebuah lomba 17'an ??
Atau apa ??

Mungkin banyak orang menganggap, hal tersebut di atas cuma sekedar euforia fana semata, atau malah menganggap tidak lebih dari sekedar hura-hura tanpa memaknai arti kemerdekaan sebenarnya.
Benarkah ??

Kalau menurutku sih, tidak juga.
Apa kemerdekaan harus diisi dengan "mengheningkan cipta" ?? Iya, memang harus, tapi tak ada salahnya kan diisi dengan acara menarik.
Apa malam tirakatan harus diwarnai dengan pentas seni yang cenderung budaya pop, dangdut, dan akhir-akhir ini lebih mengarah ke "modern" ?? Menurut saya, apa salahnya. Asal tidak menghancurkan nilai etika dan moral identitas bangsa ini, why not.

Malam tirakatan akan lebih berkesan jika diisi dengan apa yang disebut kegembiraan. Gembira dan gembira.
Foya-foya donk ?? Ah tidak juga. Siapa yang bilang seperti itu.

Kegembiraan akan lebih mudah diingat. Generasi selanjutnya akan terus mengingat rasa bahagia ini.
Rasa bahagia itu lebih berkesan, dan cenderung tidak membosankan. Jika mereka yang masih anak-anak sudah merasakan hal seperti ini, so sampai mereka tua pun mereka akan selalu melanjutkan tradisi ini.
Euforia kemerdekaan, euforia tirakatan, akan slalu bergema tahun ini, tahun depan, tahun berikutnya, bertahun-tahun berikutnya, berpuluh-puluh tahun berikutnya, bahkan beratus-ratus tahun.

Oke~... Aku bilang kebahagiaan, dan bukan berarti 100% tidak mengenang jasa pahlawan. Pintar-pintar saja kita dalam mengambil suatu pemikiran. Jasa pahlawan adalah suatu harga mati yang harus di kenang dan dihargai.

Di akhir kata, sesuai kata guru PPKn / Kewaganegaraan ku, entah guru SD, SMP, SMA, bahkan dosen kuliah (mungkin), isilah kemerdekaan. Kemerdekaan harus diisi dengan perjuangan kita, memberantas apa yang menjadi masalah di negara ini. Belajar lah yang rajin.
Yaaaa~ itulah kata guru PPKn ku.

Sekian. :)
MERDEKA !!!
»»  Baca Selengkapnya...

Tentang Pauli dan Kraeplin Berikut Tips

Tes Pauli dan Kraeplin adalah salah satu tes yang paling sering digunakan oleh para HRD ataupun tim seleksi kerja untuk menyeleksi calon pelamar kerja. Bagi yang sudah terbiasa melamar kerja di suatu perusahaan, tes ini tentunya sudah tidak asing lagi.


Cara menghitung Tes Pauli dan Kraeplin sebenarnya cukup simple, yaitu hanya dengan menjumlahkan kedua angka yang berdekatan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat langsung pada gambar berikut :
Gambar Tes Pauli

Gambar di atas adalah gambar Tes Pauli (atau disebut juga tes Koran), untuk Tes Kraeplin akan dibahas singkat saja, setelah penjelasan Tes Pauli.
Prinsip utama cara mengerjakan :
  1. Mengerjakan dari atas ke bawah (pada setiap kolom), kalau sudah selesai pada setiap kolom pertama kemudian lanjut pada kolom ke dua, dan seterusnya.
  2. Menjumlahkan 2 angka yang berdekatan pada tiap baris, kemudian jawaban di tuliskan di sampingnya (di apit kedua angka tersebut). Misal 8 + 3 = 11 ; 3 + 1 = 4 ; 1 + 8 = 9. Jika angka penjumlahan menunjukkan 2 digit, maka hanya di tulis digit belakangnya saja. Misal "11", cukup di tulis "1". Hal ini dapat dilihat pada gambar di atas.
  3. Pengawas akan memberi tanda ketukan. Setiap ketukan, berilah tanda coret di bawah angka terakhir yang ada kerjakan, kemudian langsung lanjut kerjakan tanpa berhenti. Lanjut mengerjakan di baris berikutnya, TIDAK pindah kolom.
  4. Jangan berhenti sebelum pengawas menyuruh berhenti, pada umumnya tes ini memakan waktu 1 jam.
  5. Jika terjadi kesalahan, cukup dicoret saja, dan tulis perbaikannya. Yang paling penting : JANGAN sampai ada yang terlewatkan karena bisa cukup fatal, apa lagi kalau yang terlewatkan 1 kolom.

Sebenarnya Tes Kraeplin 90% mirip dengan Tes Pauli, hanya ada beberapa saja yang membedakan. Prinsip utama mengerjakan Tes Kraeplin :
  1. Cara mengerjakan / menghitung sama dengan Tes Pauli.
  2. Tes Kraeplin dikerjakan dari bawah ke atas.
  3. Jika pengawas memberi ketukan, maka berhenti mengerjakan di kolom tersebut dan langsung pindah mengerjakan kolom samping kanannya. Begitu seterusnya.
NB : beberapa perusahaan, terkadang meminta menuliskan utuh 2 digit jika hasil penjumlahannya 2 digit.


Tidak ada tips khusus dalam mengerjakan tes ini, namun saya akan sedikit menge-share apa yang saya ketahui :
  • Usahakan stabil di setiap ketukan, misal di setiap ketukan berhasil mengerjakan 20 angka penjumlahan, maka usahakan selalu stabil mengerjakan 20 angka. Kalaupun berbeda naik-turun, tidak terlalu jauh. Di Tes Kraeplin, hal ini masih bisa diatur, karena dalam Kraeplin, tiap ketukannya adalah tiap kolom, sehingga dapat diatur jumlah angka yang dapat dikerjakan di tiap kolomnya. Sedangkan di dalam Tes Pauli, hal ini cukup susah, tapi banyak-banyaklah berlatih maka akan terbiasa.
  • Lebih baik reflek dan ingatan, daripada menghitung. Dalam mengerjakan tes ini, jika menghitung maka akan terasa lama dan capek, tentu hasilnya juga sedikit. Lebih baik kalau sudah jadi terbiasa / reflek / hapal, misal sudah reflek menulis angka "1" ketika menemukan angka "3" dan "8". Biasanya, orang dengan logika tinggi mampu melakukannya dengan cukup mudah.
  • Konsentrasi penuh adalah hal wajib. Jangan mudah teralihkan perhatian. Biasanya orang akan mudah teralihkan dengan aktivitas di sekelilingnya atau adanya benda di meja kita yang jatuh. Saran saya, abaikanlah.
  • Kondisi fisik haruslah vit, tidak dalam keadaan sakit atau sejenisnya. Selain mengurangi konsentrasi, juga bisa dialihkan perhatiannya, misal karena batuk atau pilek atau bersin, dll.
  • Posisikan diri senyaman mungkin, dengan posisi duduk yang nyaman. Jangan taruh barang-barang lain di meja kerja, selain lebar kerja dan alat tulis kita yang kita pakai. Saran saya, jika lembar kerja nya terlalu lebar, jangan dilipat, karena untuk embuka lipatan dibutuhkan waktu. Itu akan mengganggu tempo pengerjaan.
  • Yak, mungkin ini sedikit curang. Tapi tak ada salahnya. Cobalah membuat suatu perhatian (dengan catatan Anda sendiri tidak terganggu). Misalnya, Anda mengerjakan dengan cukup cepat dan meminta lembar kerja baru, biasanya ini akan membuat rekan (sekaligus rival) di samping Anda akan sedikit terganggu / teralihkan perhatiannya, bahkan mungkin bisa juga down.
  • Banyak-banyaklah berlatih dan yang penting berdoa. :)

Good luck. :D
»»  Baca Selengkapnya...

Minggu, 04 Agustus 2013

Berlatih Tes Pauli / Kraeplin dengan Ms. Word

Tes Pauli dan Tes Kraeplin, dua macam tes psikologi yang mirip tapi berbeda, namun keduanya sering dianggap "angker" oleh sebagian orang.

                                                                              Contoh Tampilan Tes Pauli
Bagi yang sudah pernah mengikuti tes seleksi kerja, hampir pasti pernah mengalami apa yang namanya Tes Pauli atau Tes Kraeplin. Bagi yang belum tau, ini aku infokan sedikit penjabaran tentang tes Pauli / Kraeplin (hasil masang sajen ke mbah gugel :lol:).
Seorang ahli psikiater yang bernama Emil Kraepelin pada akhir abad 19 telah menciptakan sebuah alat tes kraepelin yang bertujuan untuk digunakan sebagai alat bantu dalam mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer dan dementia. Metode kraepelin ini kembali disempurnakan sedemikian rupa oleh Prof. Dr. Pauli sehingga pada akhirnya memungkinkan untuk mendapatkan data tentang kepribadian seseorang. Beliau telah membuat tes Kraeplin menjadi tes yang distandarisasikan, yang kemudian setelah Pauli meninggal dunia pada tahun 1951, tes tersebut di standarisasikan dengan nama Tes Pauli.

Yang sudah pernah Tes Pauli/Kraeplin tentu udah tau lah apa bedanya Pauli dan Kraeplin, dan cara mengerjakannya. Bagi yang belum tau caranya, mungkin bisa mengunjungi halaman ini.

Fungsi dari tes Pauli adalah mengumpulkan data diri seseorang mengenai daya tahan, keuletan, determinasi individu, emosionalitas individu, dan stabilitas diri. Untuk itu diperlukan suatu trik-trik dalam menghadapi tes Pauli (mungkin ke depannya akan aku bikin blog tentang tips/trik mengerjakan tes Pauli).
Salah satu hal yang penting dalam tes Pauli mungkin adalah membiasakan diri dengan penjumlahan. Oleh karena itu, perbanyak latihan tes ini bisa menjadi siasat tersendiri. Namun, darimanakah kita membeli latihan soal Pauli ?? Bagaimana kita berlatih ?? Mungkin ini menjadi pertanyaan.

Sebenarnya, tes Pauli bisa kita ciptakan sendiri, yaitu dengan menggunakan fasilitas Ms. Word.
Berikut penjelasannya :

1. Buka aplikasi Ms. Word

2. Tekan Alt+F11, hingga muncul window seperti ini

3. Pilih Insert -> Module

4. Kemudian akan muncul window seperti ini

5. Masukkan kode di bawah ini :


Sub PsikoNumGenerator() 
Randomize Timer 
theEnd = InputBox("Jumlah angka yang akan dibuat", "Jumlah Angka") 
If Not IsNumeric(theEnd) Then Exit Sub 
If Int(theEnd) = 0 Then Exit Sub 
For i = 1 To theEnd 
theText = theText & vbTab & Int(Rnd(i) * 10) 
Next 
Selection.TypeText Text:=theText 
End Sub

6. Kembali ke tampilan Ms. Word, kemudian tekan Alt+F8 dan akan muncul kotak window seperti ini. Kemudian
Pilih PsikoNumGenerator dan klik Run

7. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti ini, dan isilah angka pada kotak tersebut dan klik OK


NB : angka ini menunjukkan jumlah angka yang akan dikerjakan, dalam gambar saya contohkan 3000



8. Setelah itu akan muncul angka-angka seperti ini, dan siap dikerjakan. Aturlah posisi/jarak angka senyaman mungkin untuk dikerjakan, sebelum dicetak.

 
Selamat mencoba, selamat berlatih. :D


»»  Baca Selengkapnya...

Bima Satria Garuda "Melawan" Penduduk Indonesia

Perjuangan Bima Satria Garuda tidak hanya menumpas kejahatan, tapi "berperang" melawan haters Indonesia.

                                                     Logo Bima Satria Garuda

Sudah menjadi hal yang lumrah di negri ini, adanya kontroversi, dimana ada pihak yang mendukung dan pihak yang kontra. "Indonesia negara demokrasi bro, bebas berpendapat, bebaslah memilih mau apa juga, hak masing-masing", itulah alibi mendasar pro-kontra ini. Di setiap fenomena pasti ada-ada saja hal yang disanjung-sanjung atau dicacat-cacat, ada lovers ada haters.

Saya disini berusaha menyajikan wacana yang tidak bertujuan mengarahkan opini kepana haters atau lovers. Tapi, ini blog saya, jadi tetap akan saya sisipkan opini pribadi saya. Ini negara bebas berpendapat bro, jadi bolehlah saya menyisipkan opini saya.

Sebelum pada topik yang akan saya angkat, saya akan menyampaikan epilog singkat. Melirik fenomena beberapa kejadian yang sudah lalu.

Lihat saja ketika booming Korea Selatan (untuk selanjutnya, sebut Korea saja) di negri ini, Hallyu Wave istilahnya. Dimana-mana serba korea, baju-baju korea dengan logo-logo boyband/girlband sebagai ikon yang menempel di aksesoris yang dipakai, berdandan ala korea, ber"delusi" dengan biasnya, meng-cover dance boyband/girlband Korea, dan sebagainya. Oh ya, mungkin saya adalah salah satu orang yang kena Hallyu itu (tapi untungnya, saya sudah suka Korea duluan, sebelum Korea terlalu booming di Indonesia).

Setelah hal yang berbau Korea booming, kemudian muncullah beberapa boyband asli Indonesia Raya tercinta ini, sebut aja macam SM*SH, Cherrybelle, 7icons, HITZ bahkan Cowboy Junior, dan lain sebagainya. Ingat debut SM*SH ?? Banyak yang suka dan ber-kya~kya bareng mereka, tapi tak sedikit juga yang mengatakan "plagiat korea". Boy/girlband yang bernyanyi sambil berjoget modern, memang sudah jadi ciri khas boy/gilrband Korea. Lantas, apakah jika ada boy/girlband melakukan hal serupa di luar Korea (dalam konteks ini Indonesia), akan dicap plagiat ??
Saya bukan penggemar boy/girlband Indonesia, tapi juga bukan hater. Emang awalnya, boy/girlband Indo gerakan dance banyak terpengaruh Korea, tapi seiring waktu, bukankah mereka juga punya ciri khas masing-masing ??
Seperti hal nya para hater berkomentar adalah hak mereka, berarti hak para personil boy/girlband itu juga mau mengusung aliran apa dalam musiknya. Mirip bukan berarti plagiat, terinspirasi bukan berarti mencontek. Menurutku, mereka cukup bagus, menambah warna dalam genre musik Indo. Ingat, bukan berarti saya penggemar mereka lho. :D
                                                         Boyband SM*SH
 
Kemudian, fenomena JKT48. JT48 yang dibikin langsung oleh Yasushi Akimoto, merupakan sister group pertama AKB48 di luar negri sakura, Jepang. Padahal sudah banyak yang tahu, ini adalah SISTER GROUP dari AKB48, tapi lihatlah apa yang menjadi komentar beberapa masyarakat. Banyak yang bilang JKT48 itu plagiat AKB48, lagu-lagu nya tidak lebih dari translate lagu-lagu AKB48, bahkan banyak yang ejek masalah lipsing (padahal itu adalah konsep mereka). Tak habis pikir saya, terhadap orang-orang yang ber-statement seperti itu. Bagaimana mungkin JKT48 yang terang-terang'an asli produk Yasushi Akimoto dikatakan "plagiat".
                                                         Idolgroup JKT48

Mungkin inilah fenomena yang terjadi di Indonesia, apa pun yang mirip atau terinspirasi sudah dikatakan plagiat. Pahamilah arti "plagiat" itu sendiri untuk bisa menilai, mana yang bener-bener plagiat mana yang sebenarnya bukan plagiat.

Dan kemudian, di tengah hingar bingar masyarakat Indonesia yang dicekoki oleh sinetron-sinetron tidak bermutu, film-film kolosal yang asal jadi, atau film horor yang kontennya memang "horor" (#ifyouknowwhatimean), muncullah suatu pahlawan yang hadir di layar kaca : Bima Satria Garuda (BSG).

Bima Satria Garuda, superhero hasil karya Ishimori Production dan MNC Group. Superhero yang, menurut saya, cukup menawan, mengingat saya adalah penggemar Tokusatsu. Cukup segar dilihat di layar televisi, menurut saya. Karena ada "tangan" Ishimori Production, tidak dapat dipungkiri bahwa BSG memang cukup bernuansa Kamen Rider Jepang.
Tapi menurut saya, ini adalah produk atau karya negri ini. Banyak yang bertestimoni senang dengan BSG, suka dengan BSG, rela bangun pagi (biarpun menurut saya, setengah 9 itu udah nggak "pagi" lagi) demi nonton BSG tiap Minggu, dan sebagainya.
Sekali lagi, di balik komentar lovers tersebut selalu saja haters mencari-cari. Ada-ada saja komentar yang mengatakan BSG itu plagiat Kamen Rider, BSG bukan orisinil Indo dan cuma ikut-ikutan serial Tokusatsu Jepang, komentar mengenai ketidak mampuan Indonesia membuat karya sendiri tanpa campur tangan pihak luar (Jepang), dan komentar-komentar miring lainnya di dunia maya yang saya lupa apa aja.
                                                            Bima Satria Garuda

Buat saya, ini bukan kritikan lagi, tapi sudah seperti antipati. Seolah-olah mencari masalah. BSG emang karya Indo-Jepang. Namun bersyukurlah ini karya Indo-Jepang, kalau cuma Indo doank yang urus, bisa-bisa critanya jatuh kayak Sinetron, dimana ada orang jahat keterlaluan yang suka melotot-lotokan matanya, terus tiba-tiba di tengah cerita Bima jatuh cinta sama seorang cewek dan berujung jadi cerita alay ala FTV. Gak kebayang bro.

Bekerja sama belum tentu tak mampu berkarya sendiri. Justru ini awal belajar yang baik, bisa jadi batu pijakan untuk ke depannya, untuk membuat serangkaian karya-karya mencengangkan berikutnya. Bagaimana mungkin dunia entertainment Indonesia bisa maju, kalau setiap manuver langsung di"kritik" tajam ke arah menjatuhkan ??
Berhentilah mencerca dan nikmati saja manuver-manuver tersebut, terutama BSG ini. Biarkan Indonesia berkembang maju dalam segala aspek, termasuk entertainmentnya.
Jangan menjadi haters terus menerus dan cuma bisa menjatuhkan.

Oh ya, rumor, ada juga film animasi Indonesia berjudul Battle Of Surabaya. Menarik untuk menyimak apa yang akan terjadi di tahun 2014 besok. Apakah akan dikatakan plagiat Anime Jepang juga ?? Kita tunggu saja, para haters Indo yang sepertinya tak berhenti berulah.
Salam. :D
                                                      Battle of Surabaya
»»  Baca Selengkapnya...

Dilema Seorang Lulusan SMA

Yak ini adalah entry pertama di blog saya yang baru ini, setelah sekian lama tidak main blog.




Mau sedikit cerita tentang "idealisme" yang sering berbenturan dengan "realita", dimana menghasilkan suatu hasil yang berbeda dengan ekspektasi yang ada sebelumnya. Terutama yang berkaitan dengan pelajar yang kebingungan dalam melanjutkan studi di bangku perkuliahan. Cerita ini gak lepas dengan sedikit bumbu curhat pribadi ditambah dengan melihat fenomena sekitar.

Ketika SMA kelas 3, sudah menjadi hal yang wajar di negri ini untuk disudutkan pada dua hal yang jelas : bekerja atau lanjut studi. Lanjut studi [seolah-olah seperti] hanya berlaku bagi mereka yang mampu entah finansial maupun intelejen (namun terutama secara finansial, ya tidak bisa dipungkiri, masalah pendidikan di negri ini tak jauh dengan masalah ekonomi). Ketika memutuskan untuk melanjutkan studi, yang jadi permasalahannya adalah : "kemanakah saya akan melanjutkan studi?"
NB : beasiswa di kampus tu banyak, jadi yang bingung masalah dana kuliah, jangan pernah ragu untuk ambil kuliah, apalagi kalau kamu emang mampu secara kecerdasan.


Masalah studi apa-yang-akan-dipilih, saya tak akan mempermasalahkan dalam post ini. Biasanya seorang pelajar yang akan melanjutkan studi penuh dengan ambisi terhadap suatu jurusan yang akan dipilih. On Fire!! Namun juga tak bisa ditampik, banyak dari mereka yang berniat melanjutkan studi, namun tidak tahu tentang seluk beluk detail tentang jurusan yang mereka pilih.

Contoh ekstrimnya seperti ini :
Budi : "Udah mepet lulusan ni, mau Ujian Masuk PTN/PTS juga. Abis ini mau lanjut kuliah dimana Ndre, Li ?"
Andre : "Kalau gue sich, jelaslah di Fakultas Kedokteran, biar besok cari duit enak bro. Nolong orang juga, perbuatan terpuji, dapet pahala juga."
Ali : "Sastra Jepang donk, gue kan suka budaya jepang, anime-anime gitu. Biar disana dapet temen sehobi. Kalau elo sendiri apa sob?"
Budi : "TI lah bro, secara gue jago lah urusan komputer-komputer. Lagi trend juga kan komputer2 gini, siapa tau besok bisa jadi programer game."

Mau contoh lebih eksrim lagi ?
Budi : "Nah kalau elo, mau kemana Jek?"
Jeki : "Gak tau nih Bud mau lanjut kemana, tapiyang jelas kuliah lah. Mau jadi apa donk lulusan SMA kalau gak lanjut kuliah. Tapi masih bingung lanjut kemana."

Saya tidak akan mempermasalahkan apa yang menjadi pilihan, apapun itu. Seperti di dalam contoh, Budi, Andre, dan Ali, mereka punya idealisme sendiri sebagai suatu bentuk alasan untuk melanjutkan studi mereka. Salahkah mereka ?? Tentu tidak lah, punya impian jutru bagus dan mantao, JOSS lah. SUPER SEKALI kalau kata Pak Mario Teguh.
Tapi apa mereka paham dengan resiko yang siap menghadapi mereka ? Kalau sudah, ya syukur lah, berarti keinginan dan cita-cita mereka sudah didasari dengan "start" yang mantap. Tujuan mantap, alibi mantap, start nya juga mantap. Yang kayak gini, tinggal menikmati alur saja ketika kuliah. :D

Tapi kalau yang belum ?
Memahami suatu detail jurusan yang akan kita pilih itu gak wajib bro, tapi lebih baik lagi kalau dilakukan. Memahami tidak hanya melihat passing grade jurusan tersebut, atau memahami prospek ke depan. Tapi kalau bisa dilengkapi dengan testimoni dari mereka yang sudah berkecimpung di jurusan tersebut, mata kuliah apa aja yang diambil, kalau di PTN/PTS itu jurusan tersebut suruh ngapain aja, bla-bla-bla, making lengkap A to Z makin bagus. Makin punya pandangan kan ? Kalau udah, starter kamu sudah kuat.

Untuk masalah Jeki. Sebaiknya, jangan ditiru deh. Bagaimana bisa, punya cita-cita tapi tak punya arah. Saya saranin, se-nge-blank apapun dalam memlilih jurusan, sebaiknya diusahakan tetep punya arah. Kalau gak tau mau apa, setidaknya mulailah dengan memilih jurusan dengan 2 hal : pilih yang disukai atau pilih yang dikuasai. Setelah itu, kembali ke proses memahami jurusan tersebut.

Kuliah, jadi mahasiswa, realita nya terkadang berbeda dengan idealisme kita sewaktu SMA. Ekspektasi sewaktu SMA, yang kita harapkan di masa kuliah ternyata berbeda dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya, biasanya yang dipikirkan sewaktu SMA adalah hal-hal yang enak-enak, eh pas kuliah ternyata banyak gak enaknya. So, banyak mahasiswa yang bilang salah jurusan dan terjebak dengan rutinitas kuliah yang gak dia sukai, akhirnya cuma jadi "zombie kampus", lulus susah, nilai pas-pas'an, mau keluar juga gak tau mau kemana (gak ada biaya kuliah lagi juga). Ada juga yang baru kuliah 2 semester pindah jurusan, ada juga yang nganggep "kuliah adalah formalitas", ada juga yang berusaha bertahan dengan sisa-sisa ambisi yang ada. Tapi banyak juga, yang ngerasa salah jurusan, namun masih bisa berpretasi dengan IPK menawan dan bertahan sampai akhir. Butuh perjuangan ekstra tentunya.

Namun kalau hal-hal tersebut bisa dicegah sedini mungkin, kenapa enggak ?

Disamping mendalami detail jurusan yang hendak kitapilih, ini beberapa tips dari saya, mungkin bisa membantu. Tips memilih jurusan kuliah bagi merka yang masih SMA : 


1.       Pilih jurusan yang kita sukai

Ini penting untuk menjaga passion. Melakukan hal yang kita sukai, menimbulkan efek positif yang terlebih. Tapi inget ya, apa yang kita sukai BELUM TENTU adalah apa yang kita kuasai. Jadi berhati-hati lah, tetep survey dulu jurusan tersebut kayak apa, sesuai tips paling utama di atas tadi.


2.       Pilih jurusan yang kita kuasai

Ini penting untuk menjaga kualitas dan mutu kita. Apa yang kita kuasai, biasanya menimbulkan hal yang kita sukai. Passion dah dapet, kualitas juga dapet. Tinggal eksekusi aja. Yakinlah dengan kemampuanmu, selalu.


3.       Pilih jurusan yang punya prospek ke depan bagus

Biasanya ada 3 jenis yaitu :

  • pertama, jurusan yang emang dibutuhkan dari tahun ke tahun. Jurusan ini emang punya potensi yang bagus untuk kerja ke depannya, karena lulusan jurusan ini selalu dibutuhkan dengan jumlah yang banyak.
  • kedua, jurusan yang lagi naik daun. Jurusan ini, istilahnya lagi hot feeds lah di era tertentu, lagi berkembang prospeknya, jadi banyak perusahaan baru yang membutuhkan lulusan jurusan ini.
  • ketiga, jurusan yang sedikit pesaingnya. Maksudnya, lulusan jurusan ini gak banyak, namun biasanya kursi yang dibutuhkan jurusan ini juga gak banyak. Jago-jago kita memaksimalkan kesempatan saja. Jurusan kayak gini biasanya punya kompetensi mendetail, sebenernya bagus kok, kalau kamu jadi yang terbaik disini kesempatanmu untuk "mengalahkan" pesaing-pesaing semakin lebih besar


4.       Jangan memilih jurusan karena faktor X

Jangan sampai memilih jurusan karena disuruh orang tua, ikut-ikutan temen, atau pilih jurusan tersebut karena gak mau jauh-jauh dari pacar. Jangan sampai. Ini akan membunuhmu. Kalau enjoy di situ pada akhirnya, gak terlalu masalah. Tapi kalau udah gak suka, gak pinter lagi disitu, malah ngancurin diri sendiri.


5.       Lihat akreditas jurusan

Pilihlah jurusan di suatu PTN/PTS dengan akreditasi yang bagus


NB : Kalau ada tips lain, boleh dech dikirim lewat komentar. :D

Yak, sekian wacara absurd dari saya. Kalau gak terlalu membantu, mohon maaf. Saya hanya sekedar iseng saja menulis ini.
Namun semoga wacana di atas, memberi sedikit petunjuk bagi anak SMA yang mau lanjut kuliah. Semoga kalian tidak seperti saya, orang yang menjalani kuliah untuk formalitas saja. Sekian. :D

" Succes is not our destination, it's our journey "
»»  Baca Selengkapnya...