16 Agustus 2013. Tak terasa, ini adalah malam sebelum hari kemerdekaan. Yang biasa dikenal dengan, malam tirakatan. Besok adalah hari kemerdekaan Indonesia ke 68.
HUT RI ke-68 (gambar dari kdri.web.id)
Apa sih sebenernya arti penting dari malam tirakatan ini ??
Apakah
malam dimana kita semua bersenang-senang ?? Masuk ke dalam hiruk pikuk
acara di desa / kampung ?? Malam penuh euforia ?? Malam penuh
hiburan-hiburan dan pentas seni ?? Malam dimana anak kecil menanti-nanti
namanya dipanggil karena memenangkan sebuah lomba 17'an ??
Atau apa ??
Mungkin
banyak orang menganggap, hal tersebut di atas cuma sekedar euforia fana
semata, atau malah menganggap tidak lebih dari sekedar hura-hura tanpa
memaknai arti kemerdekaan sebenarnya.
Benarkah ??
Kalau menurutku sih, tidak juga.
Kalau menurutku sih, tidak juga.
Apa
kemerdekaan harus diisi dengan "mengheningkan cipta" ?? Iya, memang
harus, tapi tak ada salahnya kan diisi dengan acara menarik.
Apa
malam tirakatan harus diwarnai dengan pentas seni yang cenderung budaya
pop, dangdut, dan akhir-akhir ini lebih mengarah ke "modern" ?? Menurut
saya, apa salahnya. Asal tidak menghancurkan nilai etika dan moral
identitas bangsa ini, why not.
Malam tirakatan akan lebih berkesan jika diisi dengan apa yang disebut kegembiraan. Gembira dan gembira.
Foya-foya donk ?? Ah tidak juga. Siapa yang bilang seperti itu.
Kegembiraan akan lebih mudah diingat. Generasi selanjutnya akan terus mengingat rasa bahagia ini.
Rasa
bahagia itu lebih berkesan, dan cenderung tidak membosankan. Jika
mereka yang masih anak-anak sudah merasakan hal seperti ini, so sampai
mereka tua pun mereka akan selalu melanjutkan tradisi ini.
Euforia
kemerdekaan, euforia tirakatan, akan slalu bergema tahun ini, tahun
depan, tahun berikutnya, bertahun-tahun berikutnya, berpuluh-puluh tahun
berikutnya, bahkan beratus-ratus tahun.
Oke~...
Aku bilang kebahagiaan, dan bukan berarti 100% tidak mengenang jasa
pahlawan. Pintar-pintar saja kita dalam mengambil suatu pemikiran. Jasa
pahlawan adalah suatu harga mati yang harus di kenang dan dihargai.
Di
akhir kata, sesuai kata guru PPKn / Kewaganegaraan ku, entah guru SD,
SMP, SMA, bahkan dosen kuliah (mungkin), isilah kemerdekaan. Kemerdekaan
harus diisi dengan perjuangan kita, memberantas apa yang menjadi
masalah di negara ini. Belajar lah yang rajin.
Yaaaa~ itulah kata guru PPKn ku.
Yaaaa~ itulah kata guru PPKn ku.
Sekian. :)
MERDEKA !!!
MERDEKA !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar