Passion and Spirit

Passion and Spirit
Antara nyata dan maya

Minggu, 04 Agustus 2013

Dilema Seorang Lulusan SMA

Yak ini adalah entry pertama di blog saya yang baru ini, setelah sekian lama tidak main blog.




Mau sedikit cerita tentang "idealisme" yang sering berbenturan dengan "realita", dimana menghasilkan suatu hasil yang berbeda dengan ekspektasi yang ada sebelumnya. Terutama yang berkaitan dengan pelajar yang kebingungan dalam melanjutkan studi di bangku perkuliahan. Cerita ini gak lepas dengan sedikit bumbu curhat pribadi ditambah dengan melihat fenomena sekitar.

Ketika SMA kelas 3, sudah menjadi hal yang wajar di negri ini untuk disudutkan pada dua hal yang jelas : bekerja atau lanjut studi. Lanjut studi [seolah-olah seperti] hanya berlaku bagi mereka yang mampu entah finansial maupun intelejen (namun terutama secara finansial, ya tidak bisa dipungkiri, masalah pendidikan di negri ini tak jauh dengan masalah ekonomi). Ketika memutuskan untuk melanjutkan studi, yang jadi permasalahannya adalah : "kemanakah saya akan melanjutkan studi?"
NB : beasiswa di kampus tu banyak, jadi yang bingung masalah dana kuliah, jangan pernah ragu untuk ambil kuliah, apalagi kalau kamu emang mampu secara kecerdasan.


Masalah studi apa-yang-akan-dipilih, saya tak akan mempermasalahkan dalam post ini. Biasanya seorang pelajar yang akan melanjutkan studi penuh dengan ambisi terhadap suatu jurusan yang akan dipilih. On Fire!! Namun juga tak bisa ditampik, banyak dari mereka yang berniat melanjutkan studi, namun tidak tahu tentang seluk beluk detail tentang jurusan yang mereka pilih.

Contoh ekstrimnya seperti ini :
Budi : "Udah mepet lulusan ni, mau Ujian Masuk PTN/PTS juga. Abis ini mau lanjut kuliah dimana Ndre, Li ?"
Andre : "Kalau gue sich, jelaslah di Fakultas Kedokteran, biar besok cari duit enak bro. Nolong orang juga, perbuatan terpuji, dapet pahala juga."
Ali : "Sastra Jepang donk, gue kan suka budaya jepang, anime-anime gitu. Biar disana dapet temen sehobi. Kalau elo sendiri apa sob?"
Budi : "TI lah bro, secara gue jago lah urusan komputer-komputer. Lagi trend juga kan komputer2 gini, siapa tau besok bisa jadi programer game."

Mau contoh lebih eksrim lagi ?
Budi : "Nah kalau elo, mau kemana Jek?"
Jeki : "Gak tau nih Bud mau lanjut kemana, tapiyang jelas kuliah lah. Mau jadi apa donk lulusan SMA kalau gak lanjut kuliah. Tapi masih bingung lanjut kemana."

Saya tidak akan mempermasalahkan apa yang menjadi pilihan, apapun itu. Seperti di dalam contoh, Budi, Andre, dan Ali, mereka punya idealisme sendiri sebagai suatu bentuk alasan untuk melanjutkan studi mereka. Salahkah mereka ?? Tentu tidak lah, punya impian jutru bagus dan mantao, JOSS lah. SUPER SEKALI kalau kata Pak Mario Teguh.
Tapi apa mereka paham dengan resiko yang siap menghadapi mereka ? Kalau sudah, ya syukur lah, berarti keinginan dan cita-cita mereka sudah didasari dengan "start" yang mantap. Tujuan mantap, alibi mantap, start nya juga mantap. Yang kayak gini, tinggal menikmati alur saja ketika kuliah. :D

Tapi kalau yang belum ?
Memahami suatu detail jurusan yang akan kita pilih itu gak wajib bro, tapi lebih baik lagi kalau dilakukan. Memahami tidak hanya melihat passing grade jurusan tersebut, atau memahami prospek ke depan. Tapi kalau bisa dilengkapi dengan testimoni dari mereka yang sudah berkecimpung di jurusan tersebut, mata kuliah apa aja yang diambil, kalau di PTN/PTS itu jurusan tersebut suruh ngapain aja, bla-bla-bla, making lengkap A to Z makin bagus. Makin punya pandangan kan ? Kalau udah, starter kamu sudah kuat.

Untuk masalah Jeki. Sebaiknya, jangan ditiru deh. Bagaimana bisa, punya cita-cita tapi tak punya arah. Saya saranin, se-nge-blank apapun dalam memlilih jurusan, sebaiknya diusahakan tetep punya arah. Kalau gak tau mau apa, setidaknya mulailah dengan memilih jurusan dengan 2 hal : pilih yang disukai atau pilih yang dikuasai. Setelah itu, kembali ke proses memahami jurusan tersebut.

Kuliah, jadi mahasiswa, realita nya terkadang berbeda dengan idealisme kita sewaktu SMA. Ekspektasi sewaktu SMA, yang kita harapkan di masa kuliah ternyata berbeda dengan apa yang kita pikirkan sebelumnya, biasanya yang dipikirkan sewaktu SMA adalah hal-hal yang enak-enak, eh pas kuliah ternyata banyak gak enaknya. So, banyak mahasiswa yang bilang salah jurusan dan terjebak dengan rutinitas kuliah yang gak dia sukai, akhirnya cuma jadi "zombie kampus", lulus susah, nilai pas-pas'an, mau keluar juga gak tau mau kemana (gak ada biaya kuliah lagi juga). Ada juga yang baru kuliah 2 semester pindah jurusan, ada juga yang nganggep "kuliah adalah formalitas", ada juga yang berusaha bertahan dengan sisa-sisa ambisi yang ada. Tapi banyak juga, yang ngerasa salah jurusan, namun masih bisa berpretasi dengan IPK menawan dan bertahan sampai akhir. Butuh perjuangan ekstra tentunya.

Namun kalau hal-hal tersebut bisa dicegah sedini mungkin, kenapa enggak ?

Disamping mendalami detail jurusan yang hendak kitapilih, ini beberapa tips dari saya, mungkin bisa membantu. Tips memilih jurusan kuliah bagi merka yang masih SMA : 


1.       Pilih jurusan yang kita sukai

Ini penting untuk menjaga passion. Melakukan hal yang kita sukai, menimbulkan efek positif yang terlebih. Tapi inget ya, apa yang kita sukai BELUM TENTU adalah apa yang kita kuasai. Jadi berhati-hati lah, tetep survey dulu jurusan tersebut kayak apa, sesuai tips paling utama di atas tadi.


2.       Pilih jurusan yang kita kuasai

Ini penting untuk menjaga kualitas dan mutu kita. Apa yang kita kuasai, biasanya menimbulkan hal yang kita sukai. Passion dah dapet, kualitas juga dapet. Tinggal eksekusi aja. Yakinlah dengan kemampuanmu, selalu.


3.       Pilih jurusan yang punya prospek ke depan bagus

Biasanya ada 3 jenis yaitu :

  • pertama, jurusan yang emang dibutuhkan dari tahun ke tahun. Jurusan ini emang punya potensi yang bagus untuk kerja ke depannya, karena lulusan jurusan ini selalu dibutuhkan dengan jumlah yang banyak.
  • kedua, jurusan yang lagi naik daun. Jurusan ini, istilahnya lagi hot feeds lah di era tertentu, lagi berkembang prospeknya, jadi banyak perusahaan baru yang membutuhkan lulusan jurusan ini.
  • ketiga, jurusan yang sedikit pesaingnya. Maksudnya, lulusan jurusan ini gak banyak, namun biasanya kursi yang dibutuhkan jurusan ini juga gak banyak. Jago-jago kita memaksimalkan kesempatan saja. Jurusan kayak gini biasanya punya kompetensi mendetail, sebenernya bagus kok, kalau kamu jadi yang terbaik disini kesempatanmu untuk "mengalahkan" pesaing-pesaing semakin lebih besar


4.       Jangan memilih jurusan karena faktor X

Jangan sampai memilih jurusan karena disuruh orang tua, ikut-ikutan temen, atau pilih jurusan tersebut karena gak mau jauh-jauh dari pacar. Jangan sampai. Ini akan membunuhmu. Kalau enjoy di situ pada akhirnya, gak terlalu masalah. Tapi kalau udah gak suka, gak pinter lagi disitu, malah ngancurin diri sendiri.


5.       Lihat akreditas jurusan

Pilihlah jurusan di suatu PTN/PTS dengan akreditasi yang bagus


NB : Kalau ada tips lain, boleh dech dikirim lewat komentar. :D

Yak, sekian wacara absurd dari saya. Kalau gak terlalu membantu, mohon maaf. Saya hanya sekedar iseng saja menulis ini.
Namun semoga wacana di atas, memberi sedikit petunjuk bagi anak SMA yang mau lanjut kuliah. Semoga kalian tidak seperti saya, orang yang menjalani kuliah untuk formalitas saja. Sekian. :D

" Succes is not our destination, it's our journey "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar